Sragen, 27 Maret 2024 – SMK PRESIDEN bersama Ma’had Baitul Hikmah Sidoarjo telah menggelar sarasehan pendidikan bertema “Mengoptimalkan Pendidikan Pesantren dalam Mewujudkan Dakwah Islam”. Acara ini diselenggarakan di Masjid Umar bin Khattab SMK PRESIDEN dengan tujuan untuk mempelajari dan mengevaluasi program-program yang telah diterapkan di SMK PRESIDEN
Acara ini menjadi ajang berkumpulnya para tokoh pendidikan dan keagamaan untuk berdiskusi dan berbagi pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan pesantren serta peranannya dalam menyebarkan dakwah Islam. Sarasehan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Ustadz KH. Ihsan Saifuddin, S.A.g, selaku direktur Ma’had Baitul Hikmah Sukoharjo, Ustadz Sutarto S,kom, pimpinan YASKUPI (Yayasan Kesejahteraan Umat Persada Indonesia), dan Ustadz Ali Basyarudin M.A.g., dewan pembina YASKUPI.
Acara dibuka dengan penuh khidmat melalui pembacaan Alquran yang dilakukan oleh ananda Zuhdi , seorang siswa kelas X TKJ 1. Setelah pembukaan, sarasehan memasuki tahap pembukaan oleh Kepala SMK PRESIDEN Ustadz Agus Triyanto S.Kom. beliau membahas berbagai strategi dan program yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pendidikan pesantren sebagai pusat dakwah Islam.
Dalam diskusi tersebut, para tokoh pendidikan dan keagamaan menyampaikan pandangan dan pengalaman mereka, serta berbagi ide tentang bagaimana memperkuat nilai-nilai Islam dalam kurikulum pendidikan pesantren. Selain itu, mereka juga mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan tujuan pendidikan Islam yang komprehensif.
Ustadz KH. Ihsan Saifuddin, S.A.g, dalam paparannya, menyoroti pentingnya perab guru dalam proses pendidikan. Beliau mengatakan “guru lebih penting dibandin dengan kurikulum, Namun Ruh Guru jauh lebih penting dibanding guru itu sendiri.
Acara ini tidak hanya sekadar sebagai forum diskusi, tetapi juga sebagai ajang untuk merumuskan langkah-langkah konkrit yang dapat diimplementasikan di SMK PRESIDEN serta pesantren-pesantren lainnya. Diharapkan, melalui kerja sama dan sinergi antara berbagai pihak, pendidikan pesantren dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam penyebaran dakwah Islam.
Dengan demikian, sarasehan pendidikan 2024 ini tidak hanya menjadi momentum refleksi, tetapi juga sebagai langkah awal dalam mewujudkan visi pendidikan Islam yang holistik dan progresif di Indonesia.