CATATAN SANG PENYINTAS STROKE

CATATAN SANG PENYINTAS STROKE

Oleh: Arief Munandar *)

Serangan Stroke

Terkena serangan Stroke? Tentu tidak ada yang mengharapkan. Stroke adalah penyakit yang tidak diduga-duga datangnya. Stroke terjadi ada dua kemungkinan: 1. Pecahnya pembuluh darah otak, 2. Penyumbatan pembuluh darah otak. Stroke biasanya diawali dengan beberapa gejala yang sudah menahun, misalnya : tekanan darah tinggi (hipertensi), gula darah tinggi (diabetes), penyakit jantung, kolesterol, dan sebagainya.

Hari Rabu 22 September 2021 serangan stroke itu datang. Ternyata tanggal itu bersamaan dengan serangan stroke yang dialami seorang publik figure, Tukul Arwana. Dalam usia 53 tahun 9 bulan, saya mengalami serangan Stroke. Saya baru satu pekan pindah ke rumah baru di Sragen Jawa Tengah. Saat itu semua berjalan baik-baik saja. Saya sedang menjalankan amanah Yayasan, mendampingi Diklat Peningkatan Kapasitas Guru dan Karyawan.

Sembilan hari pertama dari dua belas hari semua berjalan lancar. Pada hari ke sepuluh, saya tiba-tiba kehilangan fokus. Malam harinya tangan kiri saya semalaman kesemutan, setiap berdiri saya terasa limbung dan mau jatuh ke arah kanan (kejlungup – Jawa). Saya masih bisa menjalankan Sholat Tahajud malam itu, walaupun setengahnya sambil duduk. Saat Subuh, kaki kanan terasa lemah, sehingga saya putuskan tidak ke Masjid.

Saya sholat Subuh berjamaah dengan istri. Alangkah kagetnya saya, bacaan sholat Subuh saya terasa pelo. Usai sholat Subuh, saya putuskan untuk istirahat dulu. Bangun waktu Dhuha, habis sholat Dhuha, badan lebih segar sehingga saya mencoba membaca Al Qur’an satu juz sebagaimana biasa anggota ODOJ Community (Komunitas One Day One Juz). Walaupun mulut saya pelo, Alhamdulillah tuntas satu juz.

Tapi saya merasakan ada yang berubah dengan tangan dan kaki kanan saya. Tangan dan kaki kanan terasa lemah. Istri saya mengajak ke dokter, tapi saya belum mau.

Habis Asar, saya hubungi sahabat saya yang seorang dokter dan politisi. Dokter Aris Suriawan, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sragen, yang istrinya juga sahabat istri saya dan memiliki Klinik Pengobatan, Dokter Marijati.

Tidak banyak komentar, Dokter Marijati langsung mengirim mobil ambulans klinik lengkap dengan tenaga medisnya. Sampai di rumah, saya langsung dipasang infus dan dinaikkan ke ambulance. Saya dibawa ke RSUD Sragen untuk CT Scan otak, baru kemudian dibawa ke Klinik Rifda Gondang Sragen untuk mendapatkan perawatan sementara sambil menunggu hasil CT-SCAN.

Alhamdulillah, selama di klinik saya mendapatkan perawatan paripurna. Hampir dua jam sekali, perawat datang memeriksa tensi, mengecek infus dan memberikan obat yang harus diminum.

Hasil CT-SCAN menunjukkan bahwa saya mengalami penyumbatan otak kiri, sehingga bagian yang mengalami pelemahan bagian tubuh sebelah kanan. Alhamdulillah, kondisi saya cukup stabil, sehingga dokter membolehkan rawat jalan setelah 24 jam dirawat di klinik. Pulang kembali diantar ambulans klinik.

Sampai di rumah, orang yang paling berperan merawat saya adalah istri saya. Dengan sabar dan penuh kasih sayang, istri saya merawat saya 24 jam. Saya merasa sangat beruntung mendapatkan pasangan yang sangat memahami saya, walaupun saya sempat marah-marah karena tidak bisa tidur di malam pertama pulang dari klinik.

Alhamdulillah, setelah lebih kurang setahun dari serangan Stroke, saya sudah bisa bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan baik. Berjalan, naik sepeda, berkendara motor, menjadi khatib jumat, mengisi ceramah, dan sebagainya.

ODOJ Menyelamatkanku

Malam-malam sehabis sholat Tahajud sebisa saya, saya merenung kenapa Allah SWT memberikan ujian ini kepada saya. Singkatnya saya merasa ini adalah bentuk Cinta dan Sayang Allah SWT kepada saya.

Saya putuskan hari itu saya akan segera kembali Istiqomah sebagai member ODOJ untuk membaca satu juz Alquran setiap hari yang sempat libur dua hari. Selanjutnya saya melihat tangan kiri saya masih normal seperti semula, saya bisa menulis ribuan kata dengan tangan kiri saya.

Saya pun mulai menulis buku Mutiara Dakwah Sang Penyintas Stroke dini hari itu dan bertekad menulis setiat hari satu tulisan. Beruntung saya menyimpan tulisan-tulisan dakwah saya di Note handphone. Maka mengalirlah tulisan-tulisan Mutiara Dakwah setiap hari sampai 25 tulisan.

Alhamdulillah, setelah kembali ke jalan ODOJ, saya lebih tenang. Mungkin ini yang dimaksud Allah SWT dalam firman-Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِ ذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَا دَتْهُمْ اِيْمَا نًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,”

(QS. Al-Anfal 8: Ayat 2)

Nikmatnya Hidup dalam Indahnya Ukhuwah Fillah

Hikmah lain yang kurasakan dari peristiwa ini, indahnya persaudaraan Islam (Ukhuwah Fillah). Sejak pertama kali kena serangan Stroke, saya ditolong oleh tenaga kesehatan dari Klinik seorang teman yang dokter. Pasangan suami istri dr. Aris Suriawan dan dr. Marijati dengan Klinik Rifdah Gondang Sragen yang merawat melewati masa kritis saya.

Alhamdulillah, kunjungan teman-teman datang silih berganti. Kunjungan karib kerabat dan teman-temanku telah menyadarkan kami semua tentang indahnya hidup dalam Ukhuwah Fillah yang diikat dengan ikatan hati (Ta’liful Qulub) tanpa batas geografis.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَاَ لَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ ۗ لَوْ اَنْفَقْتَ مَا فِى الْاَ رْضِ جَمِيْعًا مَّاۤ اَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۗ اِنَّهٗ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

“dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di Bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

(QS. Al-Anfal 8: Ayat 63)

Semoga tulisan kecil ini bermanfaat untuk teman-teman semua dan masyarakat pada umumnya yang mungkin ada anggota keluarganya yang mengalami serangan stroke. Insya Allah, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Yang terpenting adalah sikap optimis dengan bersandar kepada pertolongan Allah SWT.

*) Arief Munandar : Seorang Penceramah, Penulis dan Politisi yang tinggal di Sragen Jawa Tengah.