BERIMAN DENGAN QADHA DAN QADHAR

BERIMAN DENGAN QADHA DAN QADHAR

Apapun yang terjadi di dunia dan menimpa manusia pasti sudah digariskan oleh Allah yang Mahakuasa dan yang Mahabijaksana. Semua telah tercatat secara rapi dalam sebuah kitab pada zaman azah. Kematian. Kelahiran,Rizki,Nasib,jodoh,Bahagia dan celaka telah ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan ilahiah yang tidak pernah diketahui manusia. Dengan tidak adanya pengetahuan manusia tentang ketetapan Allah swt. Ini,maka ia bisa memiliki peluang untuk menjadi hamba yang shaleh, berusaha keras untuk mencapai yang dicita-citakan tanpa berpangku tangan menunggu takdir, dan memperbaiki citra diri.

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (22) (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (23)” (Al-hadid 22-23)

Qadha secara Bahasa berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Qadha secara istilah,yaitu ketetapan Allah swt. Yang tercatat di Lauhul Mahfudz sejak zaman azali. Ketetapan ini sesuai dengan kehendakNya dan berlaku untuk seluruh makhluk.

Adapun qadar atau takdir secara Bahasa berarti ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar secara istilah adalah ketetapan Allah atau keputusan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa (Qadir) atas segala ciptaanNya, berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk.

Sebagai hamba Allah yang beriman dan mengimani qadha dan qadar kita harus mampu melapangkan dada untuk merima segala yang telah Allah tetapkan kepada kita. Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur.